Linux : Linux Booting Process
Praktikum 10
Linux Booting Process
POKOK BAHASAN :
ü Linux Booting Process
TUJUAN BELAJAR :
Setelah mempelajari materi dalam bab ini,
mahasiswa diharapkan mampu:
ü Mengetahui inisialisasi booting proses
pada system operasi Linux
ü Melakukan perubahan inisialisasi booting
proses
DASAR TEORI:
1 PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS
Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem
operasi Linux pada aplikasi background (daemons/service).
1. BIOS
: Basic Input/Output System adalah antar muka
level terendah antara komputer dan peripheral. Bios
melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.
2. MBR menunjuk ke boot
loader (LILO : Linux boot loader)
3. LILO
akan menanyakan label sistem operasi yang akan
mengidentifikasi kernel yang
dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.
4. Yang
pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init
adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan
pada Linux
5.
Proses per tama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit.
6. Berdasarkan
run-level yang ditentukan, skrip
dieksekusi untuk memulai
proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.
2. LINUX INIT PROCESS
Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot
dan diidentifikasi sebagai process ide “1”. Init
bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang ditentukan pada file
/etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu
layar login yang
menandakan proses
shell seorang user. Pada
saat shutdown, init mengontrol
urutan dan proses untu shutdown. Proses
init tidak pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses
sistem kernel meskipun dijalankan sebagai root.
Proses sistem :
Process ID Description
0
The Scheduler
1
The init process
2
kflushd
3
kupdate
4
kpiod
5
kswapd
6
mdrecoveryd
3. PROSEDUR BOOT
Linux mempunyai 6 state
operasi dimana “0” adalah
shutdown state dan “3” keatas adalah operasional penuh dengan
semua proses yang esensial dijalankan untuk interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :
· Mengeksekusi
program /sbin/init
yang memulai
semua proses-proses lain. Program ini akan diberikan ke mesin oleh
proses awal yang didefinisikan pada file
/etc/inittab
·
Komputer akan di-booting
ke runlevel yang didefinisikan oleh baris
initdefault
pada
file /etc/inittab.
id:5:initdefault:
Pada contoh
diatas, runlevel ”5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting sistem pada
mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting
ke runlevel
”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh
server yang tidak memerlukan GUI.
File inittab
mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai
dial ke
koneksi internet dll.
·
Satu dari proses-proses yang dimulai
oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini menjalankan
sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/,
/etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d
dan seterusnya.
·
Skrip pada direktory tersebut
dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai menjadi operasi yang lengkap. S krip mulai dengan S yang
merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip
shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan
urutan eksekusi (terendah
ke tertinggi)
Jika Anda menginstall semua daemons (proses bac kground), Linux akan
menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) /
menghentikan (stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory :
/etc/rc.d/init.d
(Redhat)
dan diikuti perintah pilihan start,
stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop web server
:
cd /etc/rc.d/init.d httpd stop
Gunakan perintah ps – aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.
4. LINUX
RUN LEVEL
Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan
booting dalam mode gr aphical login.
State pada Runlevel / Halt :
0
shutdown (Do NOT set initdefault to this)
1
Single user mode
2
Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)
3
Default text start. Full multiuser
4
unused
5 X11
6 Reboot (Do NOT set initdefault to this)
Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init dengan runlevel tertentu. Gunakan
perintah ”init#” dimana # adalah satu dari 0, 1, 3, 5, 6. Dapat
juga menggunakan perintah telinit.
Skrip untuk run
level yang diberikan dijalankan selama boot
dan shutdown. Skrip ditemukan
pada direktory /etc/rc.d/rc#.d/
dimana simbol #
menandakan run level, misalnya
run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory
/etc/rc.d/rc3.d/ yang
dimulai dengan huruf ”S” selama sistem
boot. Skrip ini akan menjalankan proses background
yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown semua skrip pada direktory yang
dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi. Sistem ini menyediakan urutan sistem
ke state yang berbeda untuk mode produksi
dan maintenance.
TIP : Daftar state dan run level dari semua
service dimulai oleh ini : chkconfig –list
GUI tool
: /usr/X11R6/bin/tksysv
5. AKTIVASI SKRIP
INIT
Menambah suatu skrip ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ baik
prefik S atau K, menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan
urutan numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur
boot dan shutdown ini merupakan
kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi
proses dengan urutan tertentu
dapat
dikoordinasikan untuk proses
dependent. Shutdown dari
proses biasanya dibutuhkan untuk
program yang kompleks misalnya database.
Proses individual dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan
skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd start. Mofidikasi start, stop
atau status kemungkinan digunakan.
Skrip start / stop /status berada pada direktory /etc/rc.d/init.d/ adalah suatu link
ke direktory sebenarnya.
Link tersebut kemungkinan
dibuat atau dihapus
menggunakan perintah
chkconfig, misalnya
chkconfig –del httpd akan menghapus web server dari proses
startup dan shutdown. Sebaliknnya chkconfig
– add httpd akan
menambahke ke proses
startup/shutdown dengan membangkitkan link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/
ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/
yang sebenarnya. Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.
Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu
untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi
untuk setiap service yang tersedia.
Service dasar meliputi :
|
Sistem
Service |
Deskripsi |
|
anacron |
Run jobs which were scheduled for execution while
computer was turned off. Catch up with system duties. |
|
arpwatch |
Keeps track of IP address to MAC address pairings |
|
atd |
Run scheduled batch jobs. |
|
autofs |
automounts file systems on demand. |
|
crond |
Job sheduler for periodic tasks |
|
gpm |
Allows console terminal cut and paste. (Non X-window
consoles) |
|
https |
Apache web server. |
|
iptables |
Firewall rules interface to kernel |
|
keytable kudzu |
Loads se lected keyboard map as set in
/etc/sysconfig/keyboard New harware probe/detection during system
boot. |
|
lpd |
Network printer services |
|
microcode_ctl mysqld |
Uploads
microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium processor. (Hardware
specific.) Database services |
|
named DNS |
name services (Bind) |
|
network |
Active network services during system boot. |
|
nfs |
Network file system. Unix file sharing services. |
|
nscd |
Password and group lookup services for use
with network authentication (NIS, LDAP,...). |
|
ntpd |
Network Time Protocol time synchronization services. |
|
random |
Random number generation tool used for encryprion |
|
rawdevices |
Enables raw IO. Useful for Oracle and software which
utilizes this |
|
|
for high
speed disk access. |
|
smb |
SAMBA:
MS/Windows PC file s haring services |
|
syslog |
System
log file facility. |
|
ypbind NIS |
file
sharing/authentication infrastructure service. |
|
yppasswd |
NIS file
sharing/authentication infrastructure service. |
|
xfs |
X-Windows
font server. |
Service utama
yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu,
microcode_ctl (Intel32
hardware only), network,
random. syslog
Graphics Workstation - add: xfs File Server for PC clients - add: smb
Print Server -
add: lpd atau cups
File server Linux/Unix clients - add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind,
yppasswd, ypserv
Web Server - add: httpd, tux, xinetdi, sshd
6. SKRIP INIT
Skrip init berada
pada direktory /etc/rc.d/script-name. Gunakan perintah chkconfig untuk
membangkitkan soft link ke direktory yang
sebenarnya untuk beberapa run level.
#!/bin/sh #
# Startup script for program
#
# chkconfig: 345 85 15 - This statement tells the chkconfig command how to add or delete this process to the boot process
# description: Description of program # processname: process-name
#
pidfile: /var/run/process-name.pid
# Source function library. This creates the operating environment
for the process to be started
. /etc/rc.d/init.d/functions case "$1" in
start)
echo -n "Starting process-name: "
daemon process-name -Starts
only one process of a given name.
echo
touch /var/lock/subsys/process-name
;;
stop)
echo -n "Shutting down process-name: " killproc process -name
echo
rm -f /var/lock/subsys/process-name
rm
-f /var/run/ process-name.pid - Only if
process
generates this file
;;
status)
status process-name
;;
restart)
$0 stop
$0 start
;;
reload)
echo -n "Reloading process-name: " killproc process -name -HUP
echo
;;
*)
esac exit 0
echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}"
exit 1
Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam skrip /etc/rc.d/functions.
Skrip harus dieksekusi untuk
menjalankannya (chmod +x script-name) Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan
menghentikan proses seperti
/etc/rc.d/init.d/httpd
restart
/etc/rc.d/init.d/httpd
stop
/etc/rc.d/init.d/httpd
start
atau menggunakan perintah
service : service
httpd restart service httpd stop service httpd start
Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chkconfig
mengontrol skrip untuk proses boot dan shutdown adalah
#
chkconfig: 345 85 15
#
description: Description of program
Bila menambahkan
ke proses booting menggunakan perintah "chkconfig
-- add script-name" awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset
15. Proses akan ditambahkan ke
runlevel 3, 4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan link dari
lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke direktori
run level :
/etc/rc.d/rc#.d/. Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan
apa yang digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).
7. CHKCONFIG
Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori
/etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc [0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses
boot dan proses shutdown.
chkconfig [--level <levels>] <name> on | off
| reset > chkconfig --list
chkconfig --list chkconfig --add <name> chkconfig --del
<name>
chkconfig --level 0123456 <name> o ff
Contoh :
chkconfig
--level 345 httpd on
- apache
diberikan 3,
4 dan 5.
chkconfig
--add httpd
- memulai
web server daemon pada system boot.
chkconfig
--del sen dmail
- Tidak
memulai sendmail daemon pada system boot.
chkconfig
--list ]
- Daftar
semua servis dan level init.
chkconfig
--list | grep on
- Daftar semua service yang dimulai pada sistem boot
TUGAS PENDAHULUAN:
1. Sebutkan
inisialisasi proses apa
saja yang dilakukan
oleh system operasi Linux pada saat booting?
§ BIOS:
Basic Input/Output System
merupakan interface level
paling bawah yang
menghubungkan antara komputer
dan periperalnya. BIOS
melakukan pengecekan integritas
memori dan mencari
instruksi pada? Master
Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.
§ MBR
menjalankan boot loader.
Di linux, boot
loader yang sering
dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader).
Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
§ LILO/GRUB
akan membaca label
sistem operasi yang
kernelnya akan dijalankan. Pada
boot loader inilah
sistem operasi mulai
dipanggil. Untuk mengkonfigurasi
file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf
§ Setelah itu, tanggung
jawab untuk booting diserahkan ke
kernel. Setelah itu, kernel akan
menampilkan versi dari
kernel yang dipergunakan,
mengecek status SELinux, menegecek
paritisi swap, mengecek
memory, dan sebagainya.
§ Kernel
yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses
yang menjadi dasar
dari proses - proses yang
lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu
pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.
§ Program
init kemudian menentukan jenis
runlevel yang terletak
pada file /etc/inittab. Berdasarkan
pada run-level, script
kemudian menjalankan
berbagai proses lain
yang dibutuhkan oleh
sistem sehingga sistem
dapat berfungsi dan digunakan.
Runlevel adalah suatu
parameter yang mengatur servis yang
akan dijalankan misalnya
single user,reboot, shutdown,
dan sebagainya. Program yang
mengatur runlevel ini
adalah init yang
terletak pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab:
2. Apa yang dilakukan system operasi Linux
pada saat booting?
Mounting perangkat – perangkat yang terpasang dan
melakukan beberapa inisialisasi proses-proses yang akan berjalan pada system
3. Apakah
isi dari file
/etc/inittab. Sebutkan system
proses yang dapat
dimasukan pada variable
initdefault dan jelaskan maksudnya.
Berisi
perintah – perintah untuk memulai system. Computer setelah selesai
melakukan inisialisasi selanjutnya akan di bootng ke run level yang
didefinisikan oleh intidefault.
4. Apa
yang dimaksud run
level pada linux?
Sebutkan perbedaan file
pada /etc/rc.d/rc#.d/ yang
menggunakan awalan “S” dan awalan “k”.
Run level
pada linux adalah
proses kelanjutan dari
booting linux yang
salah satu fungsinya adalah
untuk booting untuk
masuk dalam mode
teks atau GUI. Skrip yang dimulai dengan huruf “S” akan
dijalankan selama system boot dan kemudian akan
berjalan pada background, dan
skrip yang berawalan huruf “k” akan
dieksekusi pada saat shutdown, system
ini menyediakan urutan system ke
state yang berbeda untuk mode aktivasi skrip init.
5. Apa yang dimaksud perintah service dan
chkconfig?
Service
menjalankan script system init
dan berjalan sebagai
proses yang dapat diprediksi.
Chkconfig adalah
perintah untuk membangkitkan
soft link kedirektori
yang sebenarnya untuk beberapa run level.
PERCOBAAN:
Percobaan 1 : Linux INIT Process
1.
Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting. Eksekusi program ini
berdasarkan file /etc/inittab . Lihatlah isi
file /etc/inittab dan perhatikan mode default runlevel pada
baris initdefault
# cat /etc/inittab
File inittab tidak ada di folder
/etc, sebagai gantinya, terdapat direktori init.d
2.
Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip startup yang berada pada sub
direktory /etc/rc.d. Skrip
yang digunakan untuk run level 0 sampai dengan 6 berada pada sub direktory
/etc/rc.d/rc0.d sampai /etc/rc.d/rc6.d. # ls -l /etc/rc.d
Tidak ada direktori bernama rc.d karena file rc0.d sampai rc6.d berada
pada direktori /etc.
3.
Setiap nama
file pada direktori
misalnya /etc/rc.d/rc5.d
dimulai dengan huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan
huruf “K” merupakan skrip shutdown. Angka
yang mengikuti "K" atau "S"
menandakan urutan skrip yang dijalankan. Contohnya ”kudzu” denga n nilai ”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09” Pada
percobaan ini saya melihat isi dari direktori rc0.d dan rc5.d
# ls /etc/rc.d/rc5.d
Percobaan 2 : Menentukan default boot
runlevel
1.
Default boot runlevel pada file /etc/inittab
diset dengan
menggunakan variabel initdefault. Jika diset "3",
sistem boot menggunakan antar muka teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI.
2.
Hapus baris initdefault yang
tidak diperlukan pada file /etc/inittab.
Buatlah bari baru untuk set sistem boot
menggunakan console VGA / teks
# vi /etc/inittab
# Default runlevel. The runlevels
used by RHS are:
# 0 - halt (Do NOT set
initdefault to this)
# 1 - Single user mode
# 2 - Multiuser, without NFS (The same as
3, if you do not have networking)
# 3 - Full multiuser mode
# 4 - unused # 5 - X11
# 6 - reboot (Do NOT set initdefault to
this)
#
id:3:initdefault: # Console
Text Mode
#id:5:initdefault: # Console GUI Mode
3.
Setelah dilakukan perubahan variabel initdefault, lakukan reboot.
Perhatikan apakah masuk ke mode teks
# reboot
4.
Lakukan
perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem. Ingat, jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus-menerus.
Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah
dimulai.
Percobaan tidak bisa dilakukan karena tidak ada /etc/inittab
Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI
1.
Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks. Pertama
ubahlah variabel initdefault pada file /etc/inittab dan ubahlah ke mode 3 atau dengan menggunakan perintah init
# init 3
Instruksi
ini adalah untuk pergi ke console GUI atau terminal 1 (tty1)
2.
Metode Manual : Jalankan aplikasi X
terminal GUI dengan menjalankan perintah “startx” pada console VGA. Untuk keluar gunakan logout
# startx
3.
Metode Otomatis
: Anda dapat
menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot
menggunakan perintah init. Anda harus mengedit variabel initdefault”pada file /etc/inittab seperti percobaan 2 agar setiap booting masuk ke mode GUI.
Ubahlah kembali ke mode 5.
# init 5
Instruksi ini adalah untuk shutdown/
power off.
Percobaan 4 : Menggunakan Virtual
Console
1.
Untuk mendapatkan command prompt
dapat dilakukan dengan membuka terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux
menjalankan 6 virtual consol atau
TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan
dengan statement mingetty
pada file /etc/inittab. Console X terminal GUI
membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang
tersedia yang
tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty
pada file /etc/ inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol
?
# cat /etc/inittab
2.
Cobalah masuk ke virtual console
menggunakan <CTRL> <ALT>
<F1> sampai dengan <F6>.
3.
Untuk masuk ke login GUI gunakan
<CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.
Percobaan tidak bisa dilakukan karena tidak ada /etc/inittab
Percobaan 5 : Shutdown dan rebotting
system
1.
Perintah init akan
mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0.
# init 0
Digunakan untuk maintenance,
diagnostic hardware, booting selain dari disk misal dari cdroom.
2.
Perintah shutdown menyebabkan efek yang sama. Opsi ”–y” untuk mengabaikan prompt pesan dan ”– h” untuk halt sistem. Opsi 0 menunjukkan
berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit.
# shutdown –hy 0
3.
Anda juga bisa menggunakan
perintah init untuk reboot sistem dengan memasukkan runlevel 6
# init 6
Untuk menstop operating system kemudian
reboot dan kembali ke initdefault nya yang ada di /etc/inittab
4.
Perintah reboot menpunyai efek yang sama,
tetapi juga mengirimkan pesan warning ke
semua user
# reboot
5.
Reboot juga dapat dilakukan dengan
perintah shutdown menggunakan opsi “-r” dan menentukan
delai misalnya 10 menit.
#
shutdown –ry 10
Percobaan 6 : Berpindah ke mode
single user
1.
Beberapa aktifitas membutuhkan sistem
untuk log off semua user, aplikasi dan networkin g sehingga hanya sistem
administrator yang mengakses sistem dari console VGA. Alasan lainnya
adalah untuk memperbaiki password ”root”.
2.
Jika sistem
berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat
dilakukan dengan perintah init
dan memasukkan runlevel 1.
# init 1
3.
Perintah diatas tidak memberikan
warning ke user dan perintah shutdown tidak mempunyai opsi mode single user.
Hal ini akan muncul dengan menjalankan perintah shutdown dengan delay.
# shutdown 1
Percobaan 7 : Berpindah ke mode
single user pada layar Grub
1.
Anda dapat
masuk ke mode single user secara langsung setelah
menghidupkan power sistem.
2.
Hidupkan sistem Anda
3.
Jika screen Linux muncul, Anda dapat
memilih kernel yang diinstal pada sistem. Ketik
”a” untuk ”append”. Maka akan didapa tkan prompt untuk menambah opsi boot
pada file grub.conf.
grub
append> ro root=LABEL=/
4.
Tambahkan “1” pada akhir string
grub
append> ro root=LABEL=/1
5.
Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan
booting, tetapi akan menuju ke promp root # tanpa menanyakan username dan password
Tidak bisa dilakukan praktikum
Percobaan 8 : Berpindah ke default
runlevel dari mode single user
1. Perintah “exit” akan
menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init (misalnya
“init 3” dan “init 5”)
bash-2.05b#
exit
Tidak bisa dilakukan praktikum
Percobaan 9 : Memperbaiki password
root
3.
Kadangkala anda kehilangan atau lupa
pada password root, atau sistem
administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda
4.
Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL>
<ALT> <DEL>. Sistem akan
shutdown
5.
Reboot sistem dan masuk ke mode single user
6.
Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root. Mode single user mengasumsikan
orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu menentukan nama user “root”
7.
Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.
Tidak bisa dilakukan praktikum
Percobaan 10 : Menggunakan perintah
chkconfig
1.
Perintah chkconfig digunakan untuk melihat
aplikasi mana yang dimulai pada setiap
runlevel. Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d dan runlevel yang ”on” atau ”off”
#
chkconfig –list
2.
Anda dapat
menggunakan chkconfig
untuk
mengubah runlevel untuk paket tertentu. Misalnya
Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5. Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.
3.
Perintah chkconfig dapat digunakan
dengan grep untuk menentukan run level dimana Sendmail akan berjalan. Disini terlihat berjalan pada level
3 dan
5.
# chkconfig –list | grep mail
4.
Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa
aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan seba gai nilai. Argumen
pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah
“on” atau “off”.
Dalam hal ini Anda
ingin Sendmail tidak
dimulai jika masuk
ke runlevel 3 dan 5
#
chkconfig –level 35 sendmail off
5.
Hal tersebut
juga dapat dilakukan tanpa ops i “—level”, otomatis
chkconfig akan mengubah runlevel 3 dan 5
# chkconfig sendmail off
6.
Anda juga dapat shutdown permanen
dan stop dari running saat ini.
# service sendmail stop
7.
Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan Anda
#
chkconfig –list | grep mail
Tidak bisa dilakukan praktikum karena tidak ada instuksi
chkconfig
LATIHAN:
1. Pada
percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada
runlevel 5 untuk file :
a.
netfs
b.
pcmcia
c.
nfslock
d.
kudzu
e.
portmap
f.
wlan
g.
isdn
h.
ne twork
i.
syslog
j.
keytable
Tidak ada file /etc/inittab
2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9. Gunakan password root “redhat”
(jangan lainnya !).
Instruksi gagal dijalankan
3.
Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan
contoh.
Instruksi su gagal dijalankan
4.
Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ?
Berikan contoh.
Instruksi su gagal dijalankan
Komentar
Posting Komentar